Sabtu, 10 Maret 2012

ARTIKEL PENGARUH BURUK LINGKUNGAN TERHADAP KESELAMATAN KERJA


PENGARUH BURUK LINGKUNGAN TERHADAP
KESELAMATAN KERJA


Misbakhul Ulum (110511427094)
Universitas Negeri Malang

 E-mail: misbakhul_ulum@rocketmail.com

Abstrak: tujuan artikel ini untuk mengetahui,(1) pengaruh buruk lingkungan terhadap keselamatan kerja pada industry pabrik pengolahan, (2) pencemaran yang melalui udara, (3) pencemaran terhadap air.(1) permulaan perkembangan industri yang timbul belum terasa pengaruh banyaknya, akan tetapi makin lama makin tersa kerugian yang ditimukan akibat banyaknya gas buang dari pabrik industry,(2) pengotoran udara mengakibatkan kesehatan manusia terganggu, begitu pula tumbuhan dapat rusak oleh gas-gas buang tersebut,(3) pengolahan air buang bisa dapat diharapkan untuk lebih banyak digunakan kembali lebih-lebih control yang mahal tidak diperlukan untuk membuat air buang cocok dengan operasi pengolahan yang masalah terbesarnya adalah perubahan air dari karakteristik kimia seperti PH larutan dan zat padat yang melarut.


Kata kunci: pengaruh buruk lingkungan, pencemaran udara, pencemaran air.


Pendahuluan

            Perkembangan dan pertumbuhan industry mengakibatkan bertambahnya pencemaran lingkungan. Pencemaran tersebut adalah akibat pembuangan sisa-sisa pabrik selama atausesudah  proses industry berlangsung. Buangan ini dapat berupa gas, air, padat, panas, radiasi, bunyi, dll.
            Pada permulaan perkembangan industry belum terasa pengaruh yang ditimbulkannya, akan tetapi makin lama makin terasa kurugian-kerugian yang ditimbulkan makin banyak zat buang dari pabrik-pabrik industri, pabrik-pabrik membuang kotoran dan zat kesungai-sungai, yang mengakibatkan kehidupan hewan-hewan terganggu dans eterusnya mempengaruhi kesediaan makanan bagi umat manusia.
            Pengontoran udara menyebabkan kesehatan manusia terganggu, begitu pula tumbuh-tumbuhan dapat rusak oleh gas buang tersebut, menurut pengalaman pengotoran udara dan air lahyang paling buruk bagi kesehatan setiap makhluk hidup.
Pada dasarnya pemulihan kerusakan olehi ndustri memakan waktu yang lama dan biaya yang besar, oleh karena itu jauh-jauh sebelum terlanjur kita memikirkan hal tersebut, agar dengan menggunakan pengalaman Negara-negar lain yang perindustriannya lebih maju dapatlah kita mengurangi kesalahan yang diperbuat oleh mereka yang industrinya telah berkembang.
            Pembakaran batu bara, bahan bakar residu, bahan bakar destilasi, dan gas alam akan menghasilkan penyebaran gas-gas beracun CO, CO2, NO2, CH3, HF, H2S dan sebagainya yang kesemuanya akan meracuni kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan. Dalam hal ini masih perlu ditambahkan sumber-sumber lainnya dari berbagai macam industry seperti: industry baja, industry pengecoran, industry pelapisan logam, industry kimia, dan lain-lain.
            Karena pengontrolan pencemara bertujuan untuk meningkatkan mutulingkungan hidup, maka yang menjadi ukuran adalah pengaruhnya terhadap makhluk hidup. Suatu lingkungan dikelola sedemikian rupa agar udara dan air, tidak dicemarkan sehingga tidak mengganggu kesehatan dari makhluk hidup yang mendiaminya.
            Pencemaran utama olehi ndustri adalah melalui air, padat dan udara oleh karena bebrapa pertimbangan tertentu yang dibahas di dalam halini adalah pencemaran air dan udara oleh industry.

1.      Pencemaran Udara

Masalah utama yang dihadapi dalam pencegahan pencemaran udara terutama berpusat bagian industri yang berhubungan dengan pengolahan besi dan baja, proses ini menyebabkan pengeluaran partikel-partikel dan gas seperti oksida belerang (SO2), karbondi oksida (CO2), karbon monoksida (CO), dan hidrokarbon (CxHx), karena banyaknya kemungkinan keluarnya asap dari proses yang memakai suhu tinggi. Butir-butiran partikel yang ukurannya makin kecil dari molekul gas akan dikeluarkan selama proses ini. Sehingga pengontrolan menjadi lebih sukar dari pada pengontrolan pengeluaran gas.Supaya asap yang mengandung butiran-butiran partikel yang akan dikeluarkan keatmosfir tidak mengotori udara disekitarnya maka perlu lebih dahulu dilakukan pengurangan jumlah butiran partikel dalam asap dengan memakai alat pembersih partikel. Ada 4 macam alat pembersih butiran partikel yaitu: Cyclone, Penykit Basah (wet scrubers), Pengendap elektrostatis (electrostatic preccipitator), dan Saringan Kain (fabric filters).
Efisiensi masing-masing alat ini akan tergantung pada ukuran butiran partikel dan beberapa parameter operasi alat tersebut.

a.       Pengotoran Debu Serta PengaruhnyaTerhadap Manusia

Yang dimaksud dengan debu di sini adalah partikel-partikel dengan diameter kira-kira kurang dari seperjuta centimeter. Dan yang sangat mengejutkan adalah bahwa partikel-partikel yang lebih kecil dari 0,1 mikron ini merupakan 90% dari berat dari seluruh debu, akan tetapi jumlahnya 95% dari semua partikel. Yang lebih penting lagi adalah bahwa jumlah seluruh permukaan dari debu yang halus paling tidak sama dengan seluruh permukaan debu yang kasar.
Bila udara mengandung partikel debut erlalu banyak, maka debu itu mencapai jaringan paru-paru dalam jumlah banyak sehingga menimbulkan kerusakan yang bisa dikenal dengan pneumocosis. Hal ini biasanya dijumpai pada tempat tertentu dan penyakit ini termasuk penyakit jebatan (occupational).

b.      Pengontrol Karena Gas Beracun
           
Beberapa proses pengolahan mengakibatkan terdapatnya pencemaran berbentuk gas seperti oksida belerang, oksida nitrogen, karbon monoksida dan hidrokarbon. Tiga yang pertama merupakan gas yang paling banyak dikeluarkan karena gas tersebut terbentuk oleh pemakaian bahan bakar fosil dengan proses suhu tinggi.
Walaupun pengeluaran hidrokarbon dapat juga diakibatkan oleh bahan bakar pada mesin bakar, ia juga sering diakibatkan oleh penguapan minyak dan gemuk pada pemanfaatan limbah.  Jumlah keseluruhan dari pada oksida belerang dan oksida nitrogen yang dihasilkan oleh pabrik baja relative kecil jika dibandingkan dengan gas-gas yang dikeluarkan oleh operasi pembakaran bahan bakar fosil.
Metode utama dalam pengontrolan adalah penghilangan belerang dari bahan bakar atau pengantian bahan bakar yang  berkadar belerang tinggi menjadi bahan bakar berkadar belerang rendah. Semua proses penghilangan oksida belerang ditandai oleh aliran-aliran yang  mengandung belerang, yang biasanya susah dihilangkan. Walaupun demikian beberapa proses  penghilangan belerang dapat menghasilkan produk-produk sampingan yang  dapat diperdagangkan seperti belerang atau asam belerang.

2.      Pencemaran Air

Lebih banyak alternatif yang terdapat dalam teknologi pencegahan pencemran air dari pada yang dapat dipakai dalam pengontrolan pencemaran air, dan bermacam-macam kombinasi dari teknologi tesebut dapat digunakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Selanjutnya karena air industry dapat dipakai berkali-kali dan mutunya dapat dikontrol dan di sesuaikan pada persyaratan-persyaratan proses tertentu, kemungkinan pemakaian kombinasi teknologi tersebut sangat besar.
Pengolahan air buang biasa dapat diharapkan untuk dapatlebihbanyakdigunakankembali, lebih-lebih jika kontrol yang mahal tidak diperlukan untuk membuat air buang cocok dengan operasi pengolahan, yang merupakan masalah terbesar dari perubahan karakteristik kimiaseperti PH dan zat padat yang melarut.

a.       Beberapa cara pencegahan air

-          Neltralisasi air dengan kapur atau NaHO: air yang sudah netral perlu dengan pengenceran dibuang ke sungai. Endapan yang terbentuk dikumpulkan di halaman dekat pabrik.
-          Menghilangkan minyak dengan cara memasukan kedalam bak-bak, kemudian menyapu permukaan yang terdapat di atas air, dan setelah partikel-partikel turun, air dipergunakan lagi sebagai pendingin.
Berdasarkan jenis pemakainnya air dibagi atas lima kelompok:
1.      Air kebutuhan masyarakat
2.      Air untuk memelihara ikan atau binatang lainnya
3.      Air untuk pertanian
4.      Air untuk industry
5.      Air untuk rekreasi
Dari tiap-tiap kelompok ini diadakanlah standar yang tidak boleh dilalui, yang menghasilkan mutu drajat air yang harus dipenuhi oleh semuapihak termasuk industri. Batas-batasan mengenai pembuangan air ditetapkan sebagai berikut: pencemaran air yang dibagi atas pencemaran fisik, kimiawi, dan radio aktif.

b.      Warna, baudan rasa

Untuk kebutuhan masyarakat, warna air tidak boleh lebih dari 75 color unit (standar platinum cobalt), untuk perikanan dan kehidupan tidak boleh dari 50 color unit. Tdak boleh menaikkan temperature sungai atau danau tempat membuang air melebihi 5° F.
Kadar tertentu dari zat kimia dapat menyebabkan bau yang tidak enak atau rasa air yang kurang sedap.Hal ini mengakibatkan rasa ikan menjadi kurang enak. Kekeruhan air dibatasi, tidak boleh mengeruhkan air sungai atau danau melebihi batas yang dapat mengganggu kehidupan air.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar