PENGARUH BURUK LINGKUNGAN TERHADAP
KESELAMATAN KERJA
Misbakhul Ulum (110511427094)
Universitas Negeri Malang
E-mail: misbakhul_ulum@rocketmail.com
Abstrak: tujuan artikel ini untuk mengetahui,(1) pengaruh buruk lingkungan terhadap keselamatan
kerja pada industry pabrik pengolahan, (2) pencemaran yang melalui udara, (3)
pencemaran terhadap air.(1) permulaan perkembangan industri yang timbul belum terasa
pengaruh banyaknya, akan tetapi makin lama makin tersa kerugian yang ditimukan akibat
banyaknya gas buang dari pabrik industry,(2) pengotoran udara mengakibatkan kesehatan
manusia terganggu, begitu pula tumbuhan dapat rusak oleh gas-gas buang tersebut,(3)
pengolahan air buang bisa dapat diharapkan untuk lebih banyak digunakan kembali
lebih-lebih control yang mahal tidak diperlukan untuk membuat air buang cocok dengan
operasi pengolahan yang masalah terbesarnya adalah perubahan air dari karakteristik
kimia seperti PH larutan dan zat padat yang melarut.
Kata kunci: pengaruh buruk lingkungan,
pencemaran udara, pencemaran air.
Pendahuluan
Perkembangan dan pertumbuhan
industry mengakibatkan bertambahnya pencemaran lingkungan. Pencemaran tersebut adalah
akibat pembuangan sisa-sisa pabrik selama atausesudah proses industry berlangsung. Buangan ini dapat
berupa gas, air, padat, panas, radiasi, bunyi, dll.
Pada
permulaan perkembangan industry belum terasa pengaruh yang ditimbulkannya, akan
tetapi makin lama makin terasa kurugian-kerugian yang ditimbulkan makin banyak zat
buang dari pabrik-pabrik industri, pabrik-pabrik membuang kotoran dan zat kesungai-sungai,
yang mengakibatkan kehidupan hewan-hewan terganggu dans eterusnya mempengaruhi kesediaan
makanan bagi umat manusia.
Pengontoran
udara menyebabkan kesehatan manusia terganggu, begitu pula tumbuh-tumbuhan dapat
rusak oleh gas buang tersebut, menurut pengalaman pengotoran udara dan air lahyang
paling buruk bagi kesehatan setiap makhluk hidup.
Pada dasarnya pemulihan
kerusakan olehi ndustri memakan waktu yang lama dan biaya yang besar, oleh karena
itu jauh-jauh sebelum terlanjur kita memikirkan hal tersebut, agar dengan menggunakan
pengalaman Negara-negar lain yang perindustriannya lebih maju dapatlah kita mengurangi
kesalahan yang diperbuat oleh mereka yang industrinya telah berkembang.
Pembakaran
batu bara, bahan bakar residu, bahan bakar destilasi, dan gas alam akan menghasilkan
penyebaran gas-gas beracun CO, CO2, NO2, CH3,
HF, H2S dan sebagainya yang kesemuanya akan meracuni kehidupan manusia,
hewan, dan tumbuhan. Dalam hal ini masih perlu ditambahkan sumber-sumber lainnya
dari berbagai macam industry seperti: industry baja, industry pengecoran, industry
pelapisan logam, industry kimia, dan lain-lain.
Karena
pengontrolan pencemara bertujuan untuk meningkatkan mutulingkungan hidup, maka
yang menjadi ukuran adalah pengaruhnya terhadap makhluk hidup. Suatu lingkungan
dikelola sedemikian rupa agar udara dan air, tidak dicemarkan sehingga tidak mengganggu
kesehatan dari makhluk hidup yang mendiaminya.
Pencemaran
utama olehi ndustri adalah melalui air, padat dan udara oleh karena bebrapa pertimbangan
tertentu yang dibahas di dalam halini adalah pencemaran air dan udara oleh
industry.
1.
Pencemaran
Udara
Masalah utama
yang dihadapi dalam pencegahan pencemaran udara terutama berpusat bagian industri
yang berhubungan dengan pengolahan besi dan baja, proses ini menyebabkan pengeluaran
partikel-partikel dan gas seperti oksida belerang (SO2), karbondi oksida
(CO2), karbon monoksida (CO), dan hidrokarbon (CxHx), karena banyaknya
kemungkinan keluarnya asap dari proses yang memakai suhu tinggi. Butir-butiran partikel
yang ukurannya makin kecil dari molekul gas akan dikeluarkan selama proses ini.
Sehingga pengontrolan menjadi lebih sukar dari pada pengontrolan pengeluaran
gas.Supaya asap yang mengandung butiran-butiran partikel yang akan dikeluarkan keatmosfir
tidak mengotori udara disekitarnya maka perlu lebih dahulu dilakukan pengurangan
jumlah butiran partikel dalam asap dengan memakai alat pembersih partikel. Ada 4 macam alat pembersih
butiran partikel yaitu: Cyclone, Penykit Basah (wet scrubers), Pengendap elektrostatis
(electrostatic preccipitator), dan Saringan Kain (fabric filters).
Efisiensi masing-masing alat ini akan
tergantung pada ukuran butiran partikel dan beberapa parameter operasi alat tersebut.
a. Pengotoran
Debu Serta PengaruhnyaTerhadap Manusia
Yang dimaksud dengan
debu di sini adalah partikel-partikel dengan diameter kira-kira kurang dari seperjuta
centimeter. Dan yang sangat mengejutkan adalah bahwa partikel-partikel yang
lebih kecil dari 0,1 mikron ini merupakan 90% dari berat dari seluruh debu,
akan tetapi jumlahnya 95% dari semua partikel. Yang lebih penting lagi adalah bahwa
jumlah seluruh permukaan dari debu yang halus paling tidak sama dengan seluruh permukaan
debu yang kasar.
Bila udara mengandung
partikel debut erlalu banyak, maka debu itu mencapai jaringan paru-paru dalam jumlah
banyak sehingga menimbulkan kerusakan yang bisa dikenal dengan pneumocosis. Hal ini biasanya dijumpai pada
tempat tertentu dan penyakit ini termasuk penyakit jebatan (occupational).
b. Pengontrol
Karena Gas Beracun
Beberapa proses
pengolahan mengakibatkan terdapatnya pencemaran berbentuk gas seperti oksida belerang,
oksida nitrogen, karbon monoksida dan hidrokarbon. Tiga yang pertama merupakan
gas yang paling banyak dikeluarkan karena gas tersebut terbentuk oleh pemakaian
bahan bakar fosil dengan proses suhu tinggi.
Walaupun pengeluaran
hidrokarbon dapat juga diakibatkan oleh bahan bakar pada mesin bakar, ia juga sering
diakibatkan oleh penguapan minyak dan gemuk pada pemanfaatan limbah. Jumlah keseluruhan dari pada oksida belerang dan
oksida nitrogen yang dihasilkan oleh pabrik baja relative kecil jika dibandingkan
dengan gas-gas yang dikeluarkan oleh operasi pembakaran bahan bakar fosil.
Metode utama dalam
pengontrolan adalah penghilangan belerang dari bahan bakar atau pengantian bahan
bakar yang berkadar belerang tinggi menjadi
bahan bakar berkadar belerang rendah. Semua proses penghilangan oksida belerang
ditandai oleh aliran-aliran yang mengandung
belerang, yang biasanya susah dihilangkan. Walaupun demikian beberapa proses penghilangan belerang dapat menghasilkan produk-produk
sampingan yang dapat diperdagangkan seperti
belerang atau asam belerang.
2. Pencemaran Air
Lebih banyak alternatif
yang terdapat dalam teknologi pencegahan pencemran air dari pada yang dapat dipakai
dalam pengontrolan pencemaran air, dan bermacam-macam kombinasi dari teknologi tesebut
dapat digunakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Selanjutnya karena
air industry dapat dipakai berkali-kali dan mutunya dapat dikontrol dan di
sesuaikan pada persyaratan-persyaratan proses tertentu, kemungkinan pemakaian kombinasi
teknologi tersebut sangat besar.
Pengolahan air
buang biasa dapat diharapkan untuk dapatlebihbanyakdigunakankembali,
lebih-lebih jika kontrol yang mahal tidak diperlukan untuk membuat air buang cocok
dengan operasi pengolahan, yang merupakan masalah terbesar dari perubahan karakteristik
kimiaseperti PH dan zat padat yang melarut.
a.
Beberapa cara pencegahan air
-
Neltralisasi air dengan kapur atau NaHO: air
yang sudah netral perlu dengan pengenceran dibuang ke sungai. Endapan yang
terbentuk dikumpulkan di halaman dekat pabrik.
-
Menghilangkan minyak dengan cara memasukan kedalam
bak-bak, kemudian menyapu permukaan yang terdapat di atas air, dan setelah partikel-partikel
turun, air dipergunakan lagi sebagai pendingin.
Berdasarkan jenis pemakainnya air
dibagi atas lima
kelompok:
1.
Air kebutuhan masyarakat
2.
Air untuk memelihara ikan atau binatang lainnya
3.
Air untuk pertanian
4.
Air untuk industry
5.
Air untuk rekreasi
Dari tiap-tiap kelompok ini diadakanlah standar
yang tidak boleh dilalui, yang menghasilkan mutu drajat air yang harus dipenuhi
oleh semuapihak termasuk industri. Batas-batasan mengenai pembuangan air
ditetapkan sebagai berikut: pencemaran air yang dibagi atas pencemaran fisik,
kimiawi, dan radio aktif.
b.
Warna, baudan rasa
Untuk kebutuhan
masyarakat, warna air tidak boleh lebih dari 75 color unit (standar platinum
cobalt), untuk perikanan dan kehidupan tidak boleh dari 50 color unit. Tdak boleh
menaikkan temperature sungai atau danau tempat membuang air melebihi 5° F.
Kadar tertentu dari
zat kimia dapat menyebabkan bau yang tidak enak atau rasa air yang kurang sedap.Hal
ini mengakibatkan rasa ikan menjadi kurang enak. Kekeruhan air dibatasi, tidak boleh
mengeruhkan air sungai atau danau melebihi batas yang dapat mengganggu kehidupan
air.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar